Menguak Misteri Malem Songo Antara Makna Dan Realita

Misteri Malem Songo Antara Makna Dan Realita

Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Hukum Keluarga Islam (HKI) Unugiri Mengadakan ngobrol santai bersama salah satu dosen HKI UNUGIRI dengan tema: Misteri Malam Songo, Antara Makna Dan Realita. Yang Alhamdulillah terselenggara dengan lancar pada hari Selasa, 18 April 2023 secara Live Streaming di Instagram @hki.unugiriKegiatan ngobrol santai tersebut sangat cocok untuk menemani ngabuburit sore hari di bulan Ramadhan dengan topik yang menarik bagi kita sebagai anak muda. Dengan tujuan sebagai upaya penambahan wawasan mahasiswa cakap hukum terhadap suatu hal yang berbeda atas makna dan realitanya. Adapun pemateri dalam ngobrol santai kali ini adalah Ibu Indah Listyorini, M.H.I, selalu dosen dan pemateri dan juga Ana Ati’ul Maghfiroh Mahasiswa HKI semester 2 sebagai Hostnya.Ibu Indah Listyorini, M.H.I selaku pemateri menyampaikan bahwa fakta menarik di malam songo atau malam 29 ini, khususnya di daerah Bojonegoro dan sekitarnya adalah banyaknya orang yang berbondong- bondong untuk melakukan pernikahan di tanggal itu atau dihari itu. Karena menurutnya itu adalah malam yang baik, malam yang penuh dengan rahmat karena bertepatan dengan malam ganjil di bulan ramadhan, yang mana telah kita semua ketahui bahwa jatuhnya malam Lailatul Qadar adalah pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan .Hal menarik lainnya adalah katanya malam 29 itu sanak keluarga sudah mudik ke kampung halaman, itu juga yang menjadi anggapan orang bahwa ini adalah momen yang pas untuk menikah dan dihadiri oleh banyak keluarga dari sanak keluarga dari jauh. “Selain itu menurut beberapa sumber pendapat lain juga menganggap bahwa setelah berpuasa satu bulan penuh dengan menahan hawa nafsu, ini juga merupakan momen yang pas untuk menikah. Karena ketika telah selesai menahan hawa nafsu selama satu bulan berpuasa, maka selanjutnya mereka sudah tidak menahan nafsu lagi karena telah memiliki hubungan yang sah bersama pasangannya setelah puasanya selesai,” begitu penjelasan dari Ibu Indah. Kemudian bagaimana dengan penyalahgunaan malam 29 yang dinormalisasikan sebagai hari pernikahan yang dianggap baik? Bahkan banyak sekali pasangan dibawah umur yang menikah juga di malam 29 itu terutama di daerah Bojonegoro. Karena mereka menganggap bahwa itu adalah hari baik, sehingga pernikahannya akan menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah. Selain itu penyebab dari banyaknya kasus pasangan menikah muda salah satunya adalah kurangnya ketegasan para orang tua dalam mendidik anak sehingga mereka sangat melampaui batas dalam pergaulan.Pesan dari Ibu Indah Listyorini adalah jangan berdalih mengucapkan malam 29 adalah malam yang baik, hari yang baik untuk menikah, sehingga masyarakat banyak yang salah mengartikan hingga banyak juga yang menormalisasikan malam 29 adalah malam yang baik untuk menikah dikalangan semua usia, karena sebenarnya menikah dihari lain itu juga baik apalagi ketika pasangan sudah memiliki kesiapan yang matang dengan umur yang yang sesuai juga yang telah dianjurkan. Dalam kesempatan itu, Ana Ati’ul Maghfiroh sebagai host mengucapkan banyak terimakasih kepada HMP HKI UNUGIRI karena telah mengadakan kegiatan ngobrol santai tersebut, dan juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Indah Listyorini, M.H.I, karena telah memaparkan materi dengan sangat jelas karena menggunakan bahasa anak muda sehingga mudah dipahami oleh kami sebagai audiens. Pesan terakhir dari Ibu Indah Listyorini, M.H.I pada kesempatan ngobrol santai hari ini, yaitu “Mari bersama HKI mengkampanyekan bahwa menikah dibawah umur itu adalah suatu kekeliruan, karena diusia yang masih muda mereka akan mudah sekali tumbang dalam berumah tangga, sesuai juga dengan survei yang mengatakan bahwa kasus perceraian di Bojonegoro semakin melunjak tinggi angkanya. Maka dari itu menikah diusia yang telah ditetapkan pemerintah itu lebih baik dengan disertai kesiapan fisik dan mental yang matang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *