Dalam Membangun Jiwa Wirausaha Mahasiswa, HMP HKI Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih membuat orang mudah dalam mengakses segala hal. Dengan lebih canggihnya teknologi juga menjadi faktor pendorong meningkatkan nya ekonomi di Indonesia. Karena dengan adanya teknologi yang berkembang pesat ini memudahkan semua orang dalam menjalankan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga dalam hal ini memberikan peluang bagi banyak orang untuk memanfaatkan perkembangan ekonomi ini dengan memulai usaha dan menjadi wirausaha. Namun masih banyak tantangan yang di hadapi oleh wirausaha baik dalam hal akses modal, sumber daya dan pasar. Sebagai seorang mahasiswa, tentunya memiliki ide-ide kreatif dan inovatif dalam memberikan gagasan-gagasan yang bisa dituangkan. Hal ini memberi peluang bagi para mahasiswa untuk mulai membangun usaha dan menjadi wirausaha. Namun tetap ada tantangan yang harus dihadapi dalam membangun jiwa wirausaha bagi mahasiswa apa lagi di era Gen-Z yang saat ini semua serba digital.

Oleh karena itu Hmpunan Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam (HMP HKI) menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dengan tema “Mengurai Tantangan Pemuda menjadi Entrepreneur yang Kreatif, dan Inovatif”(25/1/2025). Dengan bertempat di Auditorium Gedung FSA, yang di ikuti kurang lebih 50 peserta. Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini di harapkan dapat membangun dan menumbuhkan jiwa-jiwa wirausaha bagi para mahasiswa. Sesuai dengan yang di sampaikan oleh ketua HMP HKI Ana ati’ul Maghfiroh dalam sambutannya menyampaikan “output dari kegiatan pelatihan ini kami berharap dapat membangun dan menumbuhkan jiwa wirausaha bagi mahasiswa, apa lagi di era Gen-Z sekarang ini yang katanya jualannya sesuai dengan mood, kalau lagi mood ya jualan kalau tidak mood yah tidak jualan” ujarnya. Disamping itu bapak Ali Hamdan M.Ag selaku Sekretaris Prodi dalam sambutannya menyampaikan ” Tentunya dari adanya pelatihan ini di harapkan bisa menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif dari para mahasiswa dalam membangun usaha dan menjadi wirausaha. Seperti hal nya sebuah jeruk ini, ini kalau hanya dijual jeruk saja banyak orang yang menjual nya karena ini hal umum, dari sini kita harus bisa membuat ide-ide baru dan harus berani membuat perbedaan dari yang lain. Kalau orang lain hanya jualan jeruk. Mungkin kalian bisa menjadikan jeruk ini sebagai sebuah minuman jus atau yang lain-lain.” Ujar beliau.

Pelatihan kewirausahaan ini di datangkan 2 narasumber yang begitu luar biasa yaitu Nilna Indriana, S.S, M.A beliau sebagai wakil dekan fakultas syari’ah dan Adab Universitas Nahdlatul ulama sunan giri Bojonegoro. Tak hanya itu beliau juga menjadi owner dari pada bisnisnya yaitu mozaya official. Narasumber kedua adalah Miftahul Mufid, M.Pd.I beliau merupakan dosen di program studi bahasa arab dan sastra universitas Nahdlatul ulama’ sunan giri Bojonegoro. Tak hanya itu beliau juga menjadi owner dari pada pentol darat cabang senori dan owner Farah fashion. Di awal materinya Bu Nilna Indriana, S.S, M.A atau yang kerap di sapa Bu Nilna memberikan motivasi “Janganlah kalian merasa tidak mampu untuk maju dan bergerak karena latar belakang kalian yang hanya tumbuh dari lingkungan plosok pedesaan, kalian harus mampu dan tunjukan bahwa kalian semua bisa. Nilna juga dari keluarga yang sederhana dan dari Plosok juga namun, Bu nilna punya Tekat dan niat yang kuat untuk bisa maju dan berkembang”.

Penyampaian materi dari Nilna dilaksanakan dengan kurun waktu 30 menit yang mana kemudian dilanjut materi yang akan disampaikan oleh Miftahul Mufid, M.Pd.I atau yang kerap di sapa pak Mufid ini dalam materinya beliau menyampaikan “Dalam memulai usaha yang terpenting kalian harus bisa melihat dan mencari peluang. Dalam membangun usaha ada yang perlu modal uang ada yang bahkan tidak harus mengeluarkan modal sepeserpun. Kita bisa memanfaatkan pikiran dan akal kita. Contohnya saya dulu memanfaatkan akal pikiran saya, karena saya menggeluti bahasa arab, pada zaman kuliah saya membantu teman saya dalam menerjemah bahas arab ke bahasa Indonesia, saya jadi penerjemah . lah itu saya tarif per 1 lembar nya Rp.3.500”. Ujarnya diiringi tawa dari para audiens.

Penulis : Siti Halimatus Sakdiyah

Editor : Ulil Himam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *