UPAYA MEMINIMALISIR PERCERAIAN DI BOJONEGORO MELALUI PENELITIAN TERKAIT PANDUAN PRAGMATIK BAHASA DALAM RUMAH TANGGA

Sebagai bentuk upaya yang dapat dilakukan dalam membentengi keluarga dari tingginya angka perceraian terutama di Kabupaten Bojonegoro, diadakan sosialisasi mengenai panduan pragmatis bahasa dalam berumah tangga, yang dihadiri kurang lebih 50 peserta, di Auditorium Suprapto Supramu Fakultas Syari’ah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, Selasa, (03/09/2024).

“Panduan Pragmatis Bahasa dalam Berumah Tangga” itulah judul buku yang telah terselenggara acara bedah bukunya. Buku tersebut ditulis oleh Dosen Unugiri sendiri, yaitu Giati anisah, M.Pd (Dosen Prodi Pendidikan agama islam), Ririn Fauziyah, M.H.I (Dosen Prodi Hukum Keluarga Islam), dan Burhanatut Dyana, M.H )Dosen Prodi Hukum Keluarga Islam).

Ririn Fauziyah, M.H.I mengawali acara dengan mengucapkan terimakasih kepada para peserta, “kami melakukan penelitian terkait panduan pragmatik bahasa dalam berumah tangga sebagai usaha preventif perceraian di Kabupaten Bojonegoro”  Ririn Fauziyah juga meminta kepada peserta untuk mengisi kuisioner yang telah dibagikan.

Dilanjutkan Oleh Burhanatut Dyana, M.H mengucapkan terimakasih kepada para peserta dan juga kepada kak Munir dan kak Sa’adah sebagai tim dibelakang layar yaitu asisten lapangan. “Hari ini sebutan kalian catin ya yaitu “calon pengantin” ujar  Burhanatut Dyana, kita ingin membantu masyarakat khususnya calon pengantin untuk berumah tangga agar keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

Kategorisasi sumber masalah perceraian di Bojonegoro:

  1. Ekonomi
  2. Kawin paksa
  3. Perselisihan terus menerus
  4. KDRT
  5. Meninggalkan salah satu pihak
  6. Judi

Semua hal diatas terjadi karena kurangnya komunikasi karena “Marry is communication” yang artinya menikah adalah komunikasi.

Pilar penyangga kehidupan rumah tangga:

  1. Mitsaqan Ghalidzan: perjanjian yang kokoh
  2. Zawaj: berpasangan
  3. Taradhin: kerelaan
  4. Mu’asyarah bil ma’ruf: memperlakukan dengan baik
  5. Musyawarah: berembuk

Penyampaian terakhir oleh Giati Anisah, M.Pd, menyampaikan pemicu masalah komunikasi dalam rumah tangga:

  1. Perbedaan gaya komunikasi
  2. Ketidakmampuan mendengarkan ego dan emosi
  3. Masalah kepercayaan
  4. Kurangnya keterbukaan
  5. Tekanan eksternal

Adapun komunikasi verbal adalah: menggunakan bahasa yang sopandan ramah, atur waktu, jujur, mau mencarri soliusi masalah bersama , dan mau mendengarkan.

Komunikasi nonverbal: Pndangan mata, sentuhan fisik, paralinguistik (variasi intonasi), love language, ekspresi wajah.

Kegiatan Sosialisasi berjalan dengan sangat lancar, sebelum acara selesai peserta diminta untuk mengumpulkan kuisioner yang telah diisi tadi, acara diakhiri dan ditutup dengan sesi foto bersama.

Penulis : Nadia Putri Lestari

Editor : Ulil Himam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *